Hadirilah!!!
Kajian dan Bedah Buku
“BELAJAR DARI AKHLAK USTADZ SALAFI”
Pembicara:
Abduh Zulfidar Akaha
(Penulis Buku)
&
Lukman Ba’abduh
(dalam konfirmasi)*
Ahad, 13 APRIL 2008, pukul 09:00-12:00 WIB
Masjid Al-Hikmah Bekasi PERUM BJI
Jl. Irigasi Prima Raya No. 1, Bekasi Timur
Informasi lebih lanjut:
+62-21-9407-1908 (Abu Nida)
+62-21-9816-5756 (Umi Sugiarti)
RUTE KENDARAAN:
Dari Terminal Bekasi, naik Koasi 04B jurusan Ganda Agung, turun di
Lapangan Mekar Sari. Lapangan Mekar Sari tidak jauh dari Masjid Al-Hikmah.
Note 17/3/08 : *) Yang ini atas saran forum myqur’an loch… hihihi.. 😆 Sorry lupa, tadinya ana fikir dari pada mengecewakan hadirin, khan mending nggak usah di tampilin ajha ghitu loch Pokoknya jazakumullahu khairan jaza atas sarannya dech…. 😆
46 responses to “Hadirilah, Kajian dan Bedah Buku “Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi””
Abdul Hakim
Maret 14th, 2008 pukul 11:04
hmm… gak berani tampilin ya komentar2 saya ? atau karena gak bisa jawab ?
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
InsyaAllah, tidak ada yang perlu ditakutkan dengan komentar2 antum. Tapi apa perlu ditampilkan??? 🙄 Atau apa perlu dijawab??? 🙄 Cuma jidal yang nggak penting Alamat email antum saja cuma samar@samar.aja. Biar pembaca blog ana yang menyimpulkan sendiri. Tapi minimal sekarang antum tahu khan alasan ana kenapa nggak perlu nampilin komentar antum???
Memang ada email dengan nama samar@samar.aja ???
Barakallahu fiikum.
hanggadamai
Maret 15th, 2008 pukul 07:17
ada ya email dari samar@samar.aja??? 🙂
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Mungkin kalo kita ‘taklid stupid’ ada kalE….. 😆 Kalo [dot] com = comercial, kalo [dot] org [dot] id = organisasi [dot] indonesia, nah kalo [dot] aja apaan ya… 😆 🙄
Ibnu Abdul Shomad
Maret 15th, 2008 pukul 08:52
Akhi Ibn Abd Muis,
sebetulnya sesuai informasi yg ana dapatkan, pembicaranya adalah dua orang, yaitu ustad abduh dan ustadz luqman. tapi dari pihak ustad luqman belum ada jawaban, meskipun sudah beberapa kali dihubungi.
sekedar info aja, tiga nomor telpon dalam buku mdmdtk (termasuk no hp ust luqman) semuanya tidak ada satupun yg bisa dihubungi alias tidak nyambung.
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Kalo antum sudah baca buku ‘Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi’ di footnote bagian terakhir ada sms-sms dari yang pro MDMTK, lucunya setelah menteror dengan sms-sms yang terlihat sangat ‘taklid stupid’ dan panjang dan setelah dicek oleh ustadz Abduh, nomor tersebut malah kirim sms katanya yang kirim sms itu bukan saya atau dengan kata lain dipinjem oleh temennya. Bener-bener nggak masuk akal… 🙄 Nah kalo berani berbuat tapi nggak berani bertanggung jawab itu berarti apa akhi ???…. 🙄 Apalagi sudah diajak diskusi di depan umat Islam sampai mubahalah segala tapi nggak pernah mau hadir.. Kira-kira kenapa ya ??? Bukankah orang yang benar seharusnya berani ??? Jadi ‘LIER’ nih mikirinnya… 🙄 Mudah-mudah umat tidak tertipu… masyaallah…. 😳
Iskandar
Maret 17th, 2008 pukul 09:44
satu hal menurut ana yg mjd alasan ustadz lukman tidak mau hadir dlm acara bedah buku dan dialog STSK dan BAUS adl kesalahan ustadz abduh. Yah kesalahan dlm mengundang! Mestinya yg diundang JANGAN HANYA ustadz lukman, tetapi semua yg terlibat dlm penulisan buku MAT dan MDMTK. Krn sdh mjd rahasia umum dua buku itu dibuat secara keroyokan oleh ustadz lukman dan konco2nya. ustadz lukman yg cerdas tentu tdk mau dijadikan bulan2an sendirian. itu menurut perkiraan ana loh…
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Aduh akhi… antum biza azha…. Ana pikir, undangan di blog ana ini sudah mencakup keseluruh umat Islam tanpa terkecuali. Termasuk kepada yang pro ustadz Lukman, yang terlibat penulisan sampai kepada penerbitnya jugha…. Mudah-mudahan dari kehadiran seluruhnya, bisa terjadi iklim yang kondusif, karena umat Islam jadi bisa tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Kalo ghitu mewakili atas nama panitia sekalipun ana bukan panitia tapi sudah minta izin langsung ke Abu Nida untuk nampilin undangan ini di blog ana, berikut tambahannya:
Mudah-mudahan ini cukup jelas ya akhi, tapi jangan minta dibayarin akomodasinya ya… 😆 Mungkin untuk ustadz Lukman Ba’abduh bisa gratis lach…. Soalnya insyaallah, ustadz Fauzan Al-Ansori siap untuk nanggung biaya kalau beliau mau menerima tantangan mubahalah di Istiqlal atau lapangan Monas. Tapi jangan sampai kaya ghitu lach, minimal umat Islam bisa damai dan rukun dalam ukhuwah, menurut ana itu sudah lebih dari cukup. Barakallahu fiikum.
Iskandar
Maret 17th, 2008 pukul 13:42
sekedar info, tapi insya Allah shahih jiddan…
Ketua Tim LBM PCNU Jember, Drs KH Abdullah
Syamsul Arifin, MHi. pengasuh Pondok
Pesantren Bustanul Ulum Curang Kalong Bangsalsari Jember, dosen STAIN Jember dan salah seorang Wakil Katib Syuriah PWNU bercerita (Selasa, 4 Maret 2008 18:32
Surabaya, NU Online)
bahwa di daerahnya dua tahun silam, Lukman Ba’abullah, pernah menyebarkan paham wahabi di Jember melalui buletin bernama Al-Ilmu. Tulisan dalam Al-Ilmu banyak menyinggung perasaan nahdliyin. PCNU Jember bergerak dengan menulis buku bantahan dari buletin penyebar keresahan
itu. Setelah itu Lukman diajak adu argumentasi secara terbuka. Berkali-kali diajak tidak mau, akhrinya kasusnya dibawa ke FKUB (Forum
Komunikasi Umat Beragama). Di depan FKUB Lukman meminta maaf dan menghentikan tulisannya yang banyak menyinggung perasaan umat Islam itu.
“Sekarang kasusnya terulang lagi,” tutur Kiai Abdullah. Dan Lukman Ba’abduh kembali tidak mau mempertanggungjawabkan tulisannya di hadapan umat Islam.
Menurut Kiai Abdullah, panitia tidak harus memaksa penulis buku itu nanti hadir. Hanya saja sebagai konsekwensi logis, sebagai jalan keluar, pihaknya meminta agar penerbit dan penulis menarik seluruh buku yang menyinggung perasaan itu. “Mau bagaimana lagi, diajak ngomong enak-enak
juga tidak mau,” tuturnya dengan nada mulai meninggi.
Bagaimana apa perlu Lukman Ba’abduh kembali dibawa ke FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), dan minta maaf disana?
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, sebenarnya apa yang dibawa oleh ustadz Lukman sebagiannya benar dan sebagai muslim yang baik sudah selayaknya mengambil kebenaran. Even dari orang yang kita benci sekalipun. Hanya saja caranya yang tidak ahsan, mungkin kalau lebih hikmah, nasehatnya bisa diterima. Mengenai apa perlu dibawa ke FKUB lagi, wallahu’alam, kalau memang tidak ada cara lain yang lebih mendatangkan maslahat, mungkin bisa juga. Tapi kalau saran saya pribadi, sebaiknya beliau menghadiri kajian ini saja, nanti tinggal umat Islam yang melihat secara langsung dan memutuskan sendiri. Apa mau tetap menjadi muslim radikal terhadap saudaranya sesama muslim dengan dalih menolong agama Allah atau bagaimana? Wallahu musta’an. Barakallahu fiikum.
abdullah
Maret 19th, 2008 pukul 13:43
bismillah
Jangan suu’dhon terhdp ust.luqman. antara yg haq dan bathil sdh jelas… ada satu prinsip bagi salafiyin yaitu tidak dianjurkan duduk satu majelis dengan orang yang tidak amanah dan ilmiah dalam berbuat/ menulis (termasuk hizbiyin, ahlu bid’ah).
Antum jangan menebar dusta pada umat.. kita lihat di hari akhir nanti mana yg benar/ salah.
wallahu musta’an
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Sunhanallah, semoga Allah menunjuki kita yang haq adalah haq. Dan yang bathil adalah bathil. Dan kita terlindung dari sifat taklid yang membutakan. Barakallahu fiikum.
Ibnu Abdillah Al-Jawi
Maret 20th, 2008 pukul 09:57
@ abdullah
bismillah
maling juga bisa teriak maling.
orang yg suka nuduh orang lain ahlul bid’ah, bisa jadi dia sendiri yg ahlul bid’ah. kelompok kalian adalah contohnya.
kalo orang salah memang selamanya tak akan berani berhadapan. selamanya. apalagi udah salah, sesat lagi. ustad luqman adalah salah satu contoh dalam hal ini.
kita bukannya su’udhan kepada ust luqman, tapi ini adalah fakta dan realitas yg sulit terbantahkan.
wallahu musta’an
Jaisy01
Maret 20th, 2008 pukul 23:33
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka.
Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).” Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).
Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan.
Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka,
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan.
Dan (jelaslah) bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok-olokkannya
supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ),
Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah
Sahabat Ibnu Mas’ud ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Mencaci maki seorang muslim adalah perbuatan fasik, sedang membunuh seorang muslim adalah tindak kekufuran.” (HR. Bukhari dan MusUm).
Samurah bin Jundub ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Janganlah kamu saling* melaknati dengan laknat Allah, dengan kemurkaan Allah, dan jangan pula kamu saling melaknati dengan siksa neraka.” (HR. Abu Dawud dan Urmidzi, dan dia berkata bahwa hadis ini hasan shahih).
(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.
Sahabat Nu’man bin Basyir ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa berbuat serong (khianat) kepada teman berserikat terhadap sesuatu yang telah dipercayakan terhadap dirirtya, maka aku tidak lagi memperdulikan orang itu.” (HR. Abu Ya’la dan Baihaqi). Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diketengahkan, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Ada empat sifat yang apabila dimiliki oleh seseorang maka dia berarti munafik murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu dari empat sifat dimaksud, berarti dia memiliki salah satu dari ciri seorang munafik. Empat sifat itu adalah: Apabila berbicara bohong, apabila dipercaya serong, apabila berjanji mengingkari, dan apabila berdebat tidak sportif (lacur).”
Perhatikan semua diatas. Ingatlah bahwa orang-orang yang merasa paling ilmiah, paling amanah. Mereka adalah orang-orang pembual dan pembohong besar. Mana ada orang yang baik mengatakan kepada orang lain “saya orang yang paling baik” kebaikan itu ditunjukkan dengan perkataan dan perbuatan. Karena sesungguhnya orang-orang munafik itu mudah untuk berkata-kata.
Ciri-ciri ulama salaf adalah orang-orang yang mempunyaik akhlaq yang kuat, mungkin orang-orang yang mengatakan “salafy” jika bertemu dengan orang-orang mermadzhab lain pasti akan langsung menghakimi. Padahal perbedaan Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Malik, dll. Masalah sholat saja mereka saling berbeda. Apalagi masalah yang lain. Tetapi sesungguhnya semua itu malah menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi setiap madzhab pada jaman dahulu. Tetapi sekarang, ada orang yang ngaku bermadzhab salafy dan tidak seperti ulama salaf. Maka mereka adalah penipu-penipu yang kasar dan sarampangan dalam berfatwa.
M Ridwan
Maret 24th, 2008 pukul 15:15
Sebaiknya jangan tergesa-gesa mengundang Ustadz Luqman, karena bantahan2 terhadap buku STSK belumlah sempurna, itu baru Jilid 1 (Jilid 2 sementara dalam proses), jadi terlalu cepat Ustadz Abduh mengajak debat Ustadz Luqman. Sebaiknya ditunggu dulu sampai bantahan terhadap buku STSK selesai dibantah dgn Jilid 1 dan Jilid 2.
Dan apa sih yang sangat diharapkan dengan dialog langsung antara Ustadz Abduh dengan Ustadz Luqman, kalau kita buka lalu baca buku MDMTK Jilid 1 saja, akan terlihat/terbuka bagi hati yang ikhlas kedustaan-keduataan yang ditebar dalam buku STSK, sungguh tepat judul buku Ustadz Luqman “MENEBAR DUSTA MEMBELA TERORIS KHAWARIJ” Selamat Membaca Buku itu…
Adapun masalah SMS inilah.. SMS itulah… yang dialami Ustadz Abduh, saya pikir itu tidak jauh berbeda dengan yang dialami Ustadz Luqman, cuman sungguh terlalu murahan kalau SMS tak bertanggung jawab dituliskan dalam sebuah BUKU seperti yang ada dalam BDAUS, kesannya seperti tidak adalagi bahan ilmiyah untuk membantah buku MDMTK Jilid 1… bahkan komentar2 dalam forumpun ikut2 dijadikan bahan buku… yaaaa itu tadi… tidak ada bahan ilmiyah untuk membantah… tidak ada rotan akarpun jadilah…
Kembali ke awal jangan tergesa-gesalah dalam mengundang Ustadz Luqman, sebaiknya mari sama-sama bersabar menunggu sampai terbitnya buku MDMTK Jilid 2.
hilda alexander
Maret 25th, 2008 pukul 17:47
@Semua
Please deh, it’s all about bedah buku geto lho….kenapa harus digiring ke ranah yang lebih “seram”? kok yang berkembang bukan diskusi mengenai materi yang ada dalam buku itu? Kenapa subyek penulisnya yang dijadikan diskusi atau ‘obyek penderita’ cacian/pujian?
Saya sendiri penasaran apa isi buku itu….apakah menyisakan ruang untuk saya berpikir atau sebaliknya.
Itu satu. Dua, kok venue-nya jauuuh ya. Saya cari-cari di peta Gunther gak ada tuh…..
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Saya juga nggak tau kenapa jadi begitu. Kalau penasaran, saran saya baca saja buku-buku dari kedua penulis yang saling berseberangan tersebut. InsyaAllah, kalau kalau mba Hilda benar-benar ingin mencari kebaikan, mba akan membuktikannya sendiri. Barakallahu fiikum.
A b DUH kacian d lo
Maret 25th, 2008 pukul 18:40
Paling2 acaranya sama dgn bedah buku STSK yg hanya mencaci maki & melaqnat dgn penuh hawa nafsu tanpa di dasari hujah????
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Masa sich akhi, memangnya antum menghadiri acara tersebut. Bukankah orang-orang salafi ekstrim yamani nggak pernah dan nggak boleh baca buku ulama-ulama selain dari yang dianggap ulama salafi? Ana nggak habis pikir kalau ada yang mau datang ke kajiannya. Jadi banyak dari orang-orang yang nggak tau akar permasalahannya menganggap kelompok salafi ekstrim yamani itu taklidi… Afwan jiddan. Barakallahu fiikum.
hilda alexander
Maret 26th, 2008 pukul 10:47
Ada edisi e-book-nya gak? kalo harus nyari di toko buku konvensional, harus menunggu waktu luang….
*halah, sok sibuk banget seh*….
Kalo ada yang e-book-nya, terima kasih banget. Saya bisa mengunduhnya di rumah….
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Saya belum tau mba Hilda apa ada ebooknya. Baik buat buku Mereka Adalah Teroris –> Siapa Teroris Siapa Khawarij –> Menebar Dusta Membela Teroris Khawarij –> Belajar Akhlaq dari Ustadz Salafi. Apalagi yang terakhir baru banget terbit Februari 2008 lalu. Tapi kalo mba mau baca-baca yang karangannya ustadz Lukman Ba’abduh. Coba aja cari di situs resminya yang sempet nggak bisa diakses dan sudah bisa dibuka lagi di mereka adalah teroris [dot] com.
Blog saya hanya ingin membahas sikap orang-orang salafi ‘extreme’ Yamani yang bersikap ghuluw terhadap mujahid, syuhada,ulama, dan umat Islam yang tidak berada dalam barisannya itu saja. Dan terbukti akibat sering tahdzir, jarh dan hajr, kalangan salafi murni pun menjauh dari mereka. Semoga tambah wawasan dech.
Barakallahu fiikum.
hilda alexander
Maret 26th, 2008 pukul 12:19
Syukron….
Justru itu Oom, saya harus belajar banyak dari blog ini….banyak hal yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya….
Sekali lagi, thanx for the information…i appreaciate it
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Mmmmmm….. acu jaji mayu nyi…. 😳 😳 😳
bams
Maret 26th, 2008 pukul 14:33
plis deh kalo mau taukebenaran tuh jangan diukur dari adu debat donk!!!!!!!!!!!jangan tolol mas, kita lihat pemahaman terbaik umat ini yaitu para ‘ulama… adakah mereka melakukan seperti ini???????\
hanya ruwaibidhoh yang berlaga’ sok ilmiah padahal bukan………….
kalo pengen tau kenapa ustad luqman g bisa hadir, tanyakan pada dirimu sendiri, kenapa ilmu antum semua begitu DANGKAL??
udah belajar tauhid belum?
kalo belum buka lagi tuh Ushulust stalasta, kitabut tauhid dlll..
\yang g jelas bisa kirim Email k ana.
barokallohu fiik
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, Allah menyaksikan lagi kepada kita
KEAROGANANsifat/karakter asli orang-orang yang bernaung di dalam manhaj SALAFI EKSTREME YAMANI. 😦Memangnya yang ngajak debat siapa ya? Astaghfirullah, Khan cuma bedah buku dan diskusi, nah supaya biar nggak ada yang ngerasa dirugikan, panitia mengundang orang-orang yang kontra agar menjelaskan kepada umat secara langsung dan akhirnya umat bisa tahu, mana yang benar dan mana yang salah. Itu saja kok. Abu Salma saja membanggakan ustadznya karena mau menerima ajakan diskusi, kenapa ustadz antum nggak mau akhi?? 🙄 Ada apa gerangan yang terjadi ini? Wallahu’alam.
Oh ya, untuk yang mau tanya tentang apa yang ditegaskan akhina Bams, silahkan kirim via http://www.salafy_2003_jember@yahoo.co.id [sepertinya beliau lupa 🙄 ] sementara kalau yang mau ngobrol ke ana bisa hubungi via http://www.ihwan.salafi@gmail.com atau cukup di blog ini saja 😆
Wafiika barakallahu.
bams
Maret 26th, 2008 pukul 14:39
bismillah…oh af1 ternyat ini blok nya hizbi to?
pantes semuanya kayaknya percuma????? barokallohu fiik, rujuklah wahai du’at “MANTAN” AHLUS SUNNAH Yaitu Abu Nida cs, mengapa dikau membantu musuhmu yang dulu dikau bantah?Allohi musta’an……………….
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, memang seperti itulah, selain cepat emosi juga cepat menyimpulkan sesuatu sebelum tahu hakikat dibaliknya. Bukankah muslim yang baik adalah meruju kepada kebenaran tanpa melihat siapa yang membawa kebenaran tersebut selama tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan Sunnah yang shahih dan pemahaman salafus shalih? 🙄 Ana jadi semakin nggak aneh dengan karakter manhaj antum akhi 😳
hilda alexander
Maret 26th, 2008 pukul 18:15
Addduuuuhhh sedih deh baca koment di atas…hikz hikz hikz…..
Ada kealfaan fatal di sini….mengomentari sesuatu sebelum selesai, jelas dan terang membaca dan memahaminya…..
@bams, whoever you are, please stop yelling at this blog’s owner….be polite
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Aduuuuuh….. [juga 😆 ] Saia jadi makin malu nih…. 😳
M Ridwan
Maret 27th, 2008 pukul 06:23
Ibn Abd Muis, menjawab:
Ya silahkan lihat sendiri buku BDAUS yang akan dibedah, disana akan terlihat bagaimana semangat Ustadz Abduh dan rekan2nya nantang untuk debat. (buku deh bukunya).
tapi kok komentar2 saya gak ada yang tampil2 sampe skrg? 😦
__________
Ibn abd Muis, menjawab:
Maaf kalau baru sekarang saya menyetujui komentar mas Muhammad Ridwan, karena yang sebelumnya [menurut saya loch sebagai pemilik blog atau yang punya rumah] kurang pas untuk ditampilkan di blog atau rumah saya. Kan sama seperti saudara-saudara mas yang sering tidak menyetujui komentar yang masuk bila agak-agak gimana…. ghitu…. maaf ya….. 😳
Abu abd Muis
Maret 29th, 2008 pukul 10:08
Wahai anak, BACOTtmu tidak layak mengaku sebagai Ikwan Salafi karena COCOTmu megatakan adanya SALAFI EKSTREME YAMANI, hati2lah Ya Bocah karena BACOT & COCOTmu akan di mintai pertanggung jawaban olehNya
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Seperti biasanya, para pengikut salafi ekstrim yamani selalu berlindung dibalik nama samaran. Afwan akhi, abi ana tidak pernah berkata ekstrim seperti antum dan mayoritas pengikut Salafi Ekstrim Yamani…. 😳
Jaisy01
Maret 30th, 2008 pukul 21:15
Masya Allah, sungguh hanya orang-orang hina yang menghinakan diri dengan kata-kata kasarnya. Orang badui lebih baik daripada orang pengaku “salafi”.
Sahabat Khudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk sorga orang yang suka membuat fitnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat Ibnu Abbas berkata, bahwa suatu ketika Rasulullah saw melintasi dua pekuburan. Lalu beliau bersabda: “Kedua penghuni kubur ini mendapatkan siksa Allah. Mereka disiksa bukan karena melakukan perbuatan dosa besar. Yang satu mendapat siksa karena tidak menjaga aurat ketika kencing, sedang yang satunya lagi karena kesana kemari menyebar fitnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
TUKANG FITNAH ITU PASTI CELAKA
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka.
NB: Eh Akh, linkback blog ana yang ini yah! 🙂 Syukron. Blog baru uey! 🙂
abu abd muis
Maret 31st, 2008 pukul 09:41
woy tong, orang layak ngomong kasar ama orang2 yg bacotnya berbisa kayak elu! Skr mana bukti & siapa contoh atau tokoh salafy extreme itu ?!
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, eyang palsu ku sebaiknya baca saja semua article di blog ini, insyaAllah, eyang palsu akan tahu siapa saja tokoh salafi extreme itu….
Jaisy01
Maret 31st, 2008 pukul 13:39
Wakakaka, lucu2 bener2 serampangan. Walah, kalau orang kayak sih “abud abd muis” hehehehe tak kasih “abud” aja yah bukan “abu”. Sudah selayknya melihat si Abud dengan ketawa, karena jelas kata2 si “abud” ilmiah bangets kekekeke.
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Sudah seharusnya kita bersyukur, karena diberikan fakta nyata pentaklid ustadz salafi ekstrem di blog ini 😆 😆 Alhamdulillah ya Rabb 😳
maya
April 1st, 2008 pukul 08:49
mas muis kalo maya boleh tau, mas muis masuk ke salafi yang mana …? kalo maya ngefans bangets sama Band Extreme, kalo mas muis jadi personil Salafi Extreme, jika demo albumnya sudah jadi mohon di adakan BEDAH albumnya yah !!!!
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, kemarin ngakunya eyang aku dengan nama Abu Abd Muis, akhina Jaiz bilangnya ABUD, sekarang ngakunya maya, besok apa ya??? 🙄 🙄 🙄 Thank’s ya sudah jadi fans berat blog aku. 😳
jaiz
April 1st, 2008 pukul 09:22
kenapa antum banyak ngutip tulisan abduh za? apakah sebenarnya antum abduh za?
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Subhanallah, dari menjadi Eyangku [Abu Abd Muis], kemudian Maya sekarang Jaiz. Terus mengira ane Ustadz Abduh ZA?? 🙄 Capek dech…. 😳
hilda alexander
April 1st, 2008 pukul 11:42
itulah susahnya Salafy Extreme, gak melek teknologi….padahal IP Address-nya sama yak?…
by the way…memang saya akui tulisan Anda kontroversial, bagi sebagian umat. Bagi saya seh menanggapinya biasa aja. Lha wong ini saya bawa ke ranah pemikiran. Bisa untuk diperdebatkan, dikritisi, tanpa harus keluar caci maki….
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Memang sudah seharusnya, seseorang yang merdeka pemikirannya, tidak taklid, cerdas, selalu husnuzhan [berbaik sangka] terhadap orang lain, selalu melihat dunia dengan pandangan global [bukan dari sudut pandangnya saja atau jama’ahnya saja], ya bersikap seperti anti ini. 😆 Mudah-mudahan semakin banyak orang-orang yang seperti anti dech, biar dunia khususnya Islam semakin damai… 😳
Jaisy01
April 1st, 2008 pukul 14:38
Wedew, ada yang jadi jaiz. Hehehe. Sungguh dari sebagian orang yang berhizb “salafy” mencaci-maki, mengumpat, mela’nat, membid’ahkan apalagi menfitnah merupakan hal yang ilmiah. Hehehehe
__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Bukan ilmiah akh, tapi hal yang lezat dan biasa… 😳 😦
Iskandar
April 3rd, 2008 pukul 14:16
astaghfirullah…
afwan akhi Ibn Abd Muis, ana baru bs gab lg…
sempat kaget, ngeri dan prihatin jg liat postingan ter-akhir2 ini… mesti akhirnya hrs ngekek juga dg ulahnya Abu abd Muis, Abud, Maya alias Jaiz… napa gak Jaim sekalian yah..:-)
Seandainya ane adl Ustadz Lukman Ba’abduh tentu ane MALU SEKALI punya murid/pengikut kayak gitu.. UDAH KASAR, GAPTEK LAGI!
Tapi nggak tahu kalau dg ustadz Lukman sendiri, mungkin BANGGA doktrinasinya telah berhasil membuat orang mjd KEBLINGER… dulu kita sangat prihatin dg model TAKLID BUTA nya orang2 NU, tetapi model itu ternyata diadopsi secara SUCCES oleh orang2 yg katanya, kate tetangge, Pengikut Salafush Sholeh…
Ane orang Jawa akh… ane paham betul bahwa kata2 yg dikeluarkan tuh… afwan “***** atau *****” (ane sendiri gak kuat utk menulisnya)… biasa dikeluarkan oleh para
gali/perampok, germopentaklid buta dan sebangsanya… Jadi itu mrp dua kata yg sangat kuassar dan juooorok sekali…. tapi anehnya bisa keluar dg begitu ringannya dari mulut seorang muslim… (kalau muslim loh…?)__________
Ibn Abd Muis, menjawab:
Afwan ada kata yang ana rubah jadi pentaklid buta.
Iskandar
April 3rd, 2008 pukul 14:47
hidayah ibarat matahari…. cahayanya menyinari seluruh bumi kecuali yg terhalang oleh sesuatu. Hidayahpun sebenarnya bs didapatkan oleh siapa saja, kecuali oleh mereka yg terhalang sesuatu. “sesuatu’ itu terkadang berupa ashobiyah kelompok, kesombongan, kedengkian, iri dan kebodohan.
Melihat segala sesuatu hanya dari sudut kelompoknya, tanpa mau melihat dari sisi-sisi yg lain… atau pendapat ulama yg lain. Dan ini yg ane yakini mjd ‘penyakit’ saudara2 kita dari harokah ‘salafiyyin’. Kita dpt melihat di sana itu ada daftar Ustadz -ustadz yg boleh dijadikan rujukan dan yg tdk boleh diikuti perkataannya… Begitu pula dg kitab2 rujukannya… semua harus dari hizib/kelompok mereka… minimal searah/mendukung pendapat/keyakinan mereka…
sehingga terkadang kita melihat kesalahan turun-temurun, dari yg sifatnya kedustaan dan tuduhan palsu sampai yg sifatnya hanya sekedar salah tulis/salah kutip… terus diwariskan dari senior ke yuniornya…
kenapa ini bisa terjadi? Karena rujukan yg dipakainya… sbg contoh Syaikh anu ingin menelanjangi kitabnya Syaikh ani, tetapi Syaikh anu mengambil referensinya dari kitabnya Syaikh ati bukan kitabnya Syaikh ani. Dan ketika ternyata kitabnya Syaikh ati penuh kekeliruan maka otomatis kitab yg dihasilkan oleh Syeikh anu pun penuh kekeiruan pula. Begitu seterusnya…
Jadi ane yakin… meski ustadz Abduh Zulfidar sudah memberikan kontribusi yg besar dlm meluruskan beberapa kesalahan ustadz Lukman dlm bukunya, ane yakin sedikit sekali dari pengikut salafiyyin/Lukman Ba’abduh yg baca bukunya… apalagi mau hadir dlm bedah bukunya… kecuali mereka yg benar2 tulus ikhlas dan jujur dlm mencari kebenaran… Kalau Memang Benar Kenapa Mesti Takut…! Bukankah Rasa Takut Itu Hanya Milik Mereka Yang Bersalah… ?
Logika sederhana… anggaplah Ustadz Zulfidar itu ‘salah’, Bukankah acara Bedah Buku ini bisa mjd kesempatan Ustadz Lukman untuk meluruskannya…? Kecuali apa yg kita duga selama ini benar adanya… Allahu A’lam
Rudi
April 4th, 2008 pukul 20:06
Apakah anda yakin semua yang berbicara (kasar / santun) diblog ini adalah seorang salafy ??! Apkah anda tidak berpikir adanya pihak ke 3,4,5,6… dst, yang mencoba mengambil kesempatan (demi dirinya / kelompoknya) ditenggah derasnya gelombang fitnah yang disebarkan oleh para Ruwaibidhah dan antek – antekmya ????????
Ibnu Abdul Shomad
April 5th, 2008 pukul 08:58
akhi ibn abd muis…
afwan, tolong dihubungi pihak penyelenggara bedah buku BAUS (dan MDMTK). katanya dikarenakan satu dan lain hal (baca: pilkada jabar), mulai acaranya diundur abis zuhur. biar yg mau ikut nyoblos, bisa menyalurkan aspirasi politiknya. wallohu a’lam.
syukron.
Ibn Abd Muis
April 5th, 2008 pukul 11:39
@ Rudi
Yakin nggak yakin. Apalagi dengan orang yang sering menggunakan kata RUAIBIDHAD seperti antum akhi. Barakallahu fiikum.
@Ibn Abd Shomad
Bagaimana kalau antum saja yang coba hubungi akhi. Insyaallah, nanti ana coba, tapi kalau antum dapat info lebih dulu, segera konfirmasi ke ana ya.
Atau ada yang telah tahu info mengenai pengunduran acara ini?? 🙄 Jazakallahu khair atas infonya.
Jaisy01
April 6th, 2008 pukul 05:12
Iya ana juga kadang berfikir seperti itu, bisa saja loh ada orang yang ngaku salafy, lalu biar kita saling tegang lalu mereka menfitnah salafy. Tapi ana juga kadang heran kalau di dunia nyata, sikap “salafi” benar2 tidak berakhlaq sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah. Saya juga mengetangarai ada pihak2 ketiga dalam setiap ta’lim-ta’lim kajian yang diadakan “salafi”. Wallahu’alam.
Tapi Akhi Muis, ana minta direkamkan dong saat dialog nanti. Ana lihat pengumumannya di majalah sabili tentang dialog nanti. Bisa Akh? Syukron sebelumnya.
Ibn Abd Muis
April 6th, 2008 pukul 18:49
Up. Jaisy01
Mudah-mudahan ada hikmahnya dech akhi, baik buat kita dan buat mereka serta umat Islam seluruhnya.
Mengenai rekam acara ini… 🙄 Ana juga sudah memikirkannya, tapi nggak tau juga, takutnya ana nggak bisa dateng karena bantuin MR ana yang mau pindah. Mudah-mudahan, Pustaka Al-Kautsar atau Sabili merekamnya. Sayangkan, sudah ana buat article undangan di blog ana, malah ana yang nggak bisa dateng. 😳 Apa kata dunia coba? 🙄
Ibnu Abdul Shomad
April 7th, 2008 pukul 15:15
Ustadz Ibn Abd Muis…
ana udah konfirm ke panitia, katanya memang acaranya diundur abis sholat zuhur. pembicaranya: ustad abduh z.a dan ustad taufik saleh al katiri.
ana juga dapet info, katanya penerbit pustaka qaulan sadida bersedia dialog, asalkan yg jadi penengahnya syekh robi’ al madkholy. wallohu a’lam.
wassalam
Ibn Abd Muis
April 8th, 2008 pukul 11:09
Alhamdulillah, jadi sekarang ana tekankan kembali, acara pelaksanaannya sama hanya,
Untuk permintaan Pustaka Qaulan Sadida??? 🙄
Benar-benar aneh kelakuan mereka. Kalau nggak berani datang, sebaiknya jangan mencari-cari alasan yang enggak masuk akal sehat.
Dulu waktu bedah buku STSK, alasannya, ustadz Lukman sedang sakit, terus alasan sedang ke Yaman de el el. Sekarang minta Syaikh Rabi’…
Huuhph…. 😳 🙄 #geleng-geleng sambil bengong termenung#
Abdurrahman
April 8th, 2008 pukul 11:50
sekarang minta syekh robi’ jadi penengah. ntar kalo syeikh robi’ gak bisa dateng, apa lagi alasannya? lagian, emangnya bisa syeikh robi’ jadi penengah? kok saya meragukan beliau bisa adil dalam hal ini ya. soalnya kan ustadz abduh termasuk kritis thd syeikh robi’? mendingan kalo ustadz luqman gak berani, sekalian aja pembicaranya ustadz abduh dan syeikh robi’. mungkin malah lebih seru.
Ibn Abd Muis
April 8th, 2008 pukul 12:58
Up. Abdurahman
abdurrahman
April 9th, 2008 pukul 18:23
harus super hati-hati dalam memvonis bid’ah. karena dalam hadits shahih dikatakan bahwa jika kita memvonis sesat pada seseorang sedangkan Allah tidak ridho maka vonis itu akan berbalik kepada yang memvonis. sudah pada baca buku fiqhul ikhtilaf karangan yusuf qardhawy blm? di Indonesia di terjemahkan jadi Fiqih perbedaan pendapat antar sesama muslim. disitu komplit deh soal akhlak berbeda pendapat. kalo menghukumi ahlul bid’ah itu tidak boleh sembarangan karena arti ahlul bid’ah itu berarti sudah profesi sehari-harinya ber’bid’ah’ yang kadarnya parah, nyangkut akidah. tapi kalo orang-orang yang ngikut yang gak tau apa-apa belum bisa dikatakan ahlul bid’ah. Ibaratnya beda antara orang yang bisa menjahit dengan penjahit. beda kan ?wallahua’lam
agus_hadian
April 10th, 2008 pukul 13:39
afwan akhi..ana setuju andaikan bedah buku nya d rekam n di copy,,biar ana n tmn2 d xmantan bisa tau. ana tinggal d pedalaman xmantan susah tuk cri info2 yg haq soal manhaj salaf. tp yg jelas ana setuju utk mngambil ilmu drmn aja asal sesuai al-qur’an dan hadits yg sohih
jazakalloh
Avatar Aang
April 15th, 2008 pukul 09:13
bagaimana nih kabar bedah bukunya? kok adem2 ayem aja? apa ustad luqman jadi datang?
Ibnu Abdul Shomad
April 25th, 2008 pukul 13:57
Assalamu’alaikum wr. wb.
ini ada info bedah buku BAUS lagi.
wassalam
Jaisy01
April 26th, 2008 pukul 07:37
Akh, gimana bisa direkamin nggak neh? 😀 ana titip yah kalau antum ngerekamin, insya Allah bermanfaat loh 😀 Btw. M. Nurkholis Ridwan, beliau dari Sabili yah?
iwan
Juli 18th, 2008 pukul 18:33
assalamu alaikum wr wb
saya langsung saja memberi tanggapan, bahwa memang salafi yamani itu kelompok sempalan yang lebih kuat ashobiyyahnya.( arab). Mereka dimana-mana tukang buat gaduh dan perpecahan. Kenapa mereka masih bisa eksis sampai sekarang? , karena orang -orang arab keturunan yaman di indonesia bila mau eksis harus ada ciri khas , yaitu dengan cara menonjolkan aliran salafi versi mereka. Jangan terjebak dengan nama “Salafi” yang mereka usung !, salafi yg dimaksud dengan para terdahulu bukan yang dimaksud dengan “salafi yg ada di Indonesia atau di mana saja yg ada sekarang . Jauah sekali perbedaannya, bahkan kontradiktif.Saya pernah beberapa bulan dalam rangka menengok teman yg sedang kuliah di madinah dan melihat kenyataannya, diantara mereka sendiri saling caci-maki dan saling mensesatkan, bahkan banyak sekali aliran 2 di dalam salafi sendiri. Mereka mau membuat agama di dalam Agama.
masa ada nama “ustadz salafi” lieur……
wassalam
abu hilmi
November 10th, 2008 pukul 19:24
Afwan … apa yang nulis disini sdh kenal dgn ustad lukman??? kalo nggak masya alloh vonisnya… buat ibn abd muis.. memangnya antum wakil dari abduh akaha… kalo joko waskito alhamdulillah kita sdh tahu dia di tulisan BAUs 2, tentang tulisannya hanya untuk fulus… yang ana tahu ustad lukman… tdk seperti joko waskito ( kera ngalam itu )… sebaiknya antum , ibn abd muis’ berdakwah saja.. jgn buat blog yang dibuat untuk mencela…
nuanda
Desember 11th, 2008 pukul 22:19
ustad Lukman tidak akan mau untuk diajak berdebat, karena adanya larangan untuk duduk2 bersama hizbiyin, ahlu bid’ah. bertakwalah kepada Allah ‘Azza wa Jalla
abu az-zidan
Januari 22nd, 2009 pukul 13:43
kalao ana lebih seneng ke salafy yang tauhidnya bener2 tegas, kayak ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman, yang pemahamannya kaffah dan tidak memungkiri adanya jihad di zaman ini a.k.a salafy jihadi.
abu hamza
Februari 19th, 2009 pukul 16:22
salafyyin kerjaannya beranteeeem mulu