Menengok Jalur Gaza Setelah Dikuasai Hamas
Kispa.org – Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota kecil terkendali. Prostitusi, obat terlarang diberantas. Tapi pers Indonesia kok memberitakan lain?
Bagaimana keadaan para imam masjid yang berjenggot? Keamanan jalur Gaza? Serta bagaimana penduduk Palestina hidup setelah berkuasanya Al-Qasam di sana?
Sejumlah pendunduk dari berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun.
Adalah Syakir Ashfur. Pelajar dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas Islam Gaza mengungkapkan bahwa dia bisa aktif kembali untuk pergi ke universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan dikarenakan ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik.
”Aku menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali.”
Namun kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani ada pengikut setia pasukan Ahmad Dahlan, kelompok bersenjata di bawah Presiden Mahmood Abbad.
Menurut Ashfur, hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap mereka, dikarenakan pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama dan para imam masjid.
”Istriku sudah tidak menantiku lagi di depan pintu setelah hancurnya sempalan Dahlani, dikarenakan dia sudah tidak mencemaskan keselamatanku lagi setelah kembali dari masjid,” ujarnya sembari tersenyum.
Padahal, menurutnya, dulu, rumah sakit-rumah sakit pun tidak pernah berhenti mengumumkan keadaan darurat, dan beberapa rumah sakit yang berada di jalur Gaza pun tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang disebabkan vakumnya keamanan. Unit darurat terbuka di setiap rumah sakit, hingga seakan-akan tempat itu telah berubah menjadi barak militer.
”Kami tidak membesar-besarkan jika kami mengatakan, jika engkau datang menjenguk salah seorang pasien engkau merasa berada di dalam barak militer yang penuh dengan prajurit dengan bermacam jenis senjata.”
Tidak Ada Korban
Sebuah Organisasi Independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data statistiknya pada tahun 2007 menunjukkan bahwa dalam satu bulan rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza dikarenakan perselisihan keluarga, pencurian dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya rasa aman.
Adapun sekarang, hanya dalam waktu dua minggu Gaza di bawah kontrol Al-Qasam beberapa sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit atau terluka dikarenakan hilangnya kontrol keamanan.
Juga tidak tersiar lagi dari radio-radio setempat berita jatuhnya korban akibat keamanan yang tidak terkendali, sebagaimana yang biasa tersiar sebelum Al-Qasam berkuasa, dimana beberapa keluarga jika ada perselisihan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api dan peluru bahkan kemungkinan sampai kepada tahap penggunaan bom dan mortir.
Menurut Ashfur, saat ini tidak memungkinkan lagi bagi siapa saja untuk mengeluarkan dan “memamerkan” senjata api, karena hal itu akan menyebabkan penyitaan senjatanya dan penangkapan terhadapnya. Ashfur menambahkan, kira-kira sepekan yang lalu terjadi pertengkaran antar beberapa keluarga di sebuah kamp pengungsian di Gaza barat. Namun, tak ada lagi penyelesaikan dengan senjata. kecuali tongkat.
Minuman Keras dan Obat Terlarang
Setelah Al-Qasam mengumumkan bahwa seluruh penjuru jalur Gaza dikuasai di pagi hari, tepatnya, Jumat, 15 Juni 2007, Izzuddin Al-Qasam terus bergerak-tanpa melakukan “istirahat” yang biasa dilakukan pasukan setelah memenangkan pertempuran.
Pasukan Al-Qasam bergerak menuju pusat-pusat penjualan minuman keras yang terkenal dengan At Tahliyah daerah Khan Yunis, Gaza daerah selatan. Tempat itu bisa dikuasai seluruhnya oleh Al-Qasam dan dibunuhnya tiga “dedengkot” penjual dan produsen obat-obatan terlarang kemudian memusnahkan barang haram ini dengan jumlah yang amat besar.
Ahmad Asthal, salah satu penduduk yang tinggal satu wilayah dengan pusat obat-obat terlarang itu mengungkapkan rasa gembiranya atas “hukuman” yang ditimpakan kepada tiga “bandar” obat-obat terlarang itu. Ia menceritakan bahwa para penduduk enggan melakukan shalat jenazah untuk tiga orang itu, bahkan mereka menolak tiga janazah itu dibawa ke masjid, hanya dua orang saja yang mengubur mereka di pemakaman Khan Yunis.
Tempat Prostitusi
Selain membasmi minuman keras, Al-Qasam juga mendatangi rumah-rumah bordir dan tempat praktek prostitusi yang sebelumnya dilegalkan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Sekarang sudah tidak ditemukan lagi di jalur Gaza. Sudah banyak diketahui bahwa di tempat inilah Israel menciptakan “tentara” dengan jumlah yang amat besar dari orang-orang Palestina sendiri, yaitu dengan mengambil gambar ketika meraka melakukan perzinaan dan mengancam akan menyebarkan gambar itu jika ia enggan membantu Israel. Biasanya, pria-pria yang direkam gambarnya ini lantas diperas agar bersedia menjadi ”mata-mata” Israel.
Juru bicara dari petugas keamanan, Islam Syahwan menegaskan bahwa sejak Al-Qasam mengendalikan jalur Gaza, tidak ditemukan lagi praktek asusila di seluruh penjurunya.
Bubarnya Pasar Senjata
Sebelum Al-Qasam datang, perdagangan senjata berjalan sangat liar. Perdagangan ini, kabarnya “didirikan” oleh para penguasa sempalan revolusi, di mana senjata api bisa diperjualbelikan dengan bebas di sana, baik untuk mereka yang gemar berkelahi atau anak-anak muda yang suka pamer senjata.
Sehingga jadilah pasar mobil yang berada di jalan Shalahuddin timur kota Gaza sebagai pusat perdagangan senjata yang diperuntukkan khusus bagi rakyat sipil. Adapun gerakan perlawanan tidak pernah “merendahkan martabat” untuk pergi ke pasar mobil guna membeli senjata dari para penghianat. Gerakan perlawanan memiliki sumber persenjataan sendiri yang dirahasiakan, guna menghadapi Zionis.
Abdullah Hijazi, seorang penduduk yang tinggal di dekat pasar mobil mengatakan, ”Beberapa waktu yang lalu kami tidak merasakan ketenangan ketika tidur dan istirahat, dikarenakan percobaan senjata oleh para pedagang senapan dan pistol, serta penjajahan dagangan mereka kepada para pengunjung pasar.”
Hijazi menambahkan, ”Tidak mungkin hidup di tengah letusan senapan dan di antara pedagang senjata serta obat-obat terlarang. Dan kami tidak memungkinkan untuk melarang mereka, karena hanya berbicara kepada mereka pun nyawa menjadi taruhannya.”
Ia juga mengatakan, ”Akan tetapi saat ini keadaan telah berubah, berbalik 360 drajat, anda tidak melihat lagi orang menenteng di jalanan Gaza, bahkan di pasar mobil sekalipun, dan kami tidak lagi mendengar letusan-letusan senjata api sehingga memungkinkan bagi anak-anak kami untuk keluar dari rumah sejak Al-Qasam menguasai Gaza, juga mereka bisa menikmati transportasi air serta pergi ke sekolah tanpa dibayangi kekhawatiran atas nyawa mereka,” ujarnya sebagaimana dikutip Mafkarah Al Islam.
Meski demikian, Hijazi sempat juga melontarkan kritikan, dengan mengatakan, mestinya Al-Qasam mengambil langkah seperti ini sejak dulu.
Mengatur Lalu-Lintas
Selain itu, ada suasana simpati yang dilakukan para pejuang sayap militer Hamas, Izzuddin Al-Qasam. Selain mengontrol keamanan, mereka juga menertibkan lalu-lintas.
”Untuk pertama kalinya Anda merasakan bahwa Anda berjalan di atas jalan-jalan teratur yang belum pernah terbayangkan sebelumnya dan yang lebih unik lagi, bahwa yang mengatur lalu litas adalah para remaja masjid yang umurnya tidak lebih dari 18 tahun, dimana mereka menggunakan gamis berwarna kuning yang memakai tanda Harakah Muqawamah Islamiyah (Hamas). Keadaan ini disambut gembira oleh para pengemudi kendaraan yang mulai merasakan kenyamanan saat berkemudi.”
Dan yang paling mencolok dari personel Al Qasam adalah konsistensi mereka dalam melaksanakan shalat berjamaah di pos-pos penjagaan mereka, di mana, kata Hijazi, akan dijumpai sekumpulan dari mereka berada di tengah pasar mencari tempat yang agak luas dan meletakkan senapan-senapan di depan mereka, lalu mendirikan shalat.
Seorang pengemudi yang bernama Syaikh dari Distrik Tengah mengatakan, ”Saya tidak mengira bahwa peraturan akan berlaku di jalanan Gaza. Dulu kami –para pengemudi- mengatakan bahwa Gaza adalah negara tanpa peraturan, tidak pernah sedetik pun berlalu di halte, kecuali terjadi percekcokan yang terkadang berakhir dengan penggunaan senjata api. Akan tetapi keadaan telah berubah, seorang remaja yang berumur 16 tahun telah menjadi petugas pengatur lalu-lintas yang berada di tangah-tengah lalu-lalang…”
Setelah beberapa presatasi diraih oleh Brigade Izzuddin Al-Qasam, apakah Gaza akan tetap aman? Ataukah “arus revolusi” telah bersumpah agar Gaza tidak pernah aman sesuai dengan keinginan Washington dan Tel Aviv? Ataukah ini hanya “bulan madu” yang akan berakhir dan berlalu, karena tank-tank Zionis telah berbaris menanti di belakang NATO, menunggu lampu hijau untuk menghakimi Gaza?
Agak naif bagaimana ketika asing begitu buruk menggambarkan Hamas dan Gaza tanpa pernah merujuk sumber-sumber utama di tempat itu. Yang lebih naif lagi, media dan pers Indonesia justru ikut-ikutan menkopi-nya. (Thoriq/www.hidayatullah.com/fn)
Dikutip dari http://www.kispa.org/index.php/view/berita/datetimes/2007-07-19+15:10:03
25 responses to “Apa Karena Ini Kalian Anggap ”Hamas Memang Layak Mati Dari Palestina”?”
conservative moeslim
Januari 22nd, 2009 pukul 19:01
ada rezim namanya Taliban di afganistan diawal pemerintahanya dianggap melakukan revolusi sosial di negara itu : dikatakan negara menjadi aman, tidak ada perang saudara lagi, rakyat menjadi sangat religius, tidak ada pemerkosaan, minuman keras , pencurian, pembunuhan, dan menadapat dukungan dari rakyat yang besar TETAPI setelah tumbang terbongkarlah semua kekejian yang dilakukanya :
1. negara aman, karena kekacauan yang terjadi disebabkan oleh dia sendiri dan dibenarkan olehnya
2. tidak ada perang saudara, karena semua lawan2 politik dan militernya saat perang saudara dibantai habis dan diusir
3. kereligiusan seseorang dipaksakan, diseragamkan dan disangsikan secara keras.(mis : jika seorang wanita tidak ber burkha hanya berjilbab harus di hukum)
4.pemerkosaan hampir nihil, karena wanita dilarang keluar rumah
5.minuman keras tidak ada tetapi digantikan dengan opium, petani2 sayuran di pedesaan dipaksa menanam opium untuk membiayai rezim taliban
terbukti semua tidak bulatnya rakyat afganistan mendukung rezim taliban saat invasi amerika HAMAS=TALIBAN. teroris kok didukung!!
FATAH=0————-HAMAS= – 1200
rakyat Paletine jangan mau diiming imingi kemerdekaan semu oleh Hamas, lihat perbuatan hamas 3 tahun ini dia bukan orang Palestine dia radikalis Mesir. lebih baik Fatah jati diri seorang Palestine menjajikan kemerdekaan yang hakiki dan rasional walaupun terasa sangat lama. “Keluar mulut buaya(Israel) masuk kandang singa(Hamas)” itulah rakyat Palestine(Gaza) salah pilih.
Sykumal
Januari 22nd, 2009 pukul 19:59
Semoga yang selama ini suka memfitnah HAMAS dibinasakan oleh ALLAH
hmcahyo
Januari 23rd, 2009 pukul 06:53
alhamdulillah… semoga Allah senantiasa bersama pejuang Allah 🙂
W. Alive
Januari 23rd, 2009 pukul 10:40
Masya Allah .. wa iyyadzubillah
Disaat hamba-hamba yang tauhid mempertaruhkan nyawa dalam berjuang mempertahankan kehormatan umat dan kedaulatan bumi islam, masih ada juga manusia-manusia yang gemar menebar kata-kata yg menusuk hati, merusak figur keteladanan yang telah bersemayam harum di hati umat.
Akhi… Demikian entengnya lisanmu mencecar fitnah, menebar benih perpecahan di dalam tubuh umat .
Ketahuilah, demi Yang menggenggam bumi dan Langit diatangannya, fitnah dan kedustaan para kuffar maupun munafiqun, tidak akan bisa memadamkan cahaya kebenaran.
Allah bersama mereka yang ikhlas dan sabar.
Badai ujian hanya akan meninggikan derajat mereka di sisi Allah dan menjadikan buah tutur yang harum tentang mereka di kalangan manusia.
Kita dan juga seisi penduduk bumi telah menyaksikan parade keikhlasan dan kesabaran itu dalam 22 hari ini.
Genangan darah dan linangan air mata dalam keteguhan itu telah Allah ganti dengan kemenangan, menghinakan para durjana dan memperlihatkan jati diri para ahlul munafik.
ISTIGHFAR Akhi..
Tiada sebesar zarrahpun kebaikan ataupun kedustaan yang luput dari perhjitunganNya.
Dikau akan mempertanggungjawabkan kata-katamu ini di akhirat di hadapan Yang Maha Hakim lagi Maha Perkasa.
Semoga Allah mengkaruniakan kejujuran nurani dan kekuatan iman untuk menatapaki jalan kebenaran.
omiyan
Januari 23rd, 2009 pukul 11:21
hihihihih tongolin bos link-nya …ga usaha begitu ah…..kalo emang ada dasar yang jelas…acuan anda dalam berkomentar biar terpercaya koment anda
omiyan
Januari 23rd, 2009 pukul 11:22
koment saya ditujukan buat conservative moeslim
Ibnu Abdul Muis
Januari 23rd, 2009 pukul 14:51
@Muslim Conservatif,
Ente tuh kebanyakan baca media2 dari orang yg membenci Islam makanya komentarnya kaya ghitu. Tapi seperti kata Omiyan, tolong kasih tau rujukannya biar kita bisa tau sumber2 ente itu valid dan objektif atau kagak! Karena saya jg pernah baca tentara2 kufar tsb juga menjejali masyarakat Afganistan dgn obat2an terlarang biar kecanduan dan bisa diperalat sbg mata2 tak ketinggalan jejelin masyarakat muslim disana dgn media2 porno untuk merusak mentalnya.
@W. Alive,
Afwan, ana nggak nyangka kalau antum tidak dapat mencerna judul dan isi artikel yang saling bertolak belakang seperti halnya pak Heri. Tapi sudah ana tambahkan beberapa kata pada judul di atas, mudah2 tidak salah persepsi lagi. Apalagi artikel ini dan belasan artikel sebelumnya jelas2 ana sangat mendukung Hamas. Cobalah lihat sesuatu dari sudut pandang penulisnya. Barakallahu fiik. Dan ana bisa mengerti perasaan antum. Wallahu musta’an. Ana uhibuka fillah. 🙂
egganimation
Januari 23rd, 2009 pukul 15:57
allahuakbar…
abdulloh
Januari 23rd, 2009 pukul 16:09
hamas memang perlu dikoreksi dalam beberapa hal termasuk terjunya dalam sisitem demokrasi , namun saat ini sepertinya semua yg merasa islam haru sepakat berada di barisan hamas & rakyat gaza melawan negera israel, dan menolong mereka sekuatnya.
W. Alive
Januari 23rd, 2009 pukul 20:10
Afwan, akh ibnu itu komen bukan untuk antum :), tp untuk muslim conservative, ana cukup menyesaljab. afwan Ana lupa menambahkan. anyway Bagus akh , antum bisa tetap berkepala dingin, barakallahu fik
Ibnu Abdul Muis
Januari 23rd, 2009 pukul 21:31
@W. Alive,
*
Alhamdulillah 🙄 , berarti ana yg salah duga dunk *garuk2 kepala*. Barakallahu fiik. Ana makin cinta antum nie… 😳 *memeluk erat W. Alive dgn LEBAYnya mode ON
Indra EMC
Januari 24th, 2009 pukul 18:43
gue sebagai MUSLIM LIBERAL, demi ALLAH swt mendukung 100% Perjuangan HAMAS PALESTINA.
yang gue sesalkan, orang yang mengatasnamakan “salafy ahlulsunnah” atau “wahhabiyah” dan sebagainya, justeru mengutuki Hamas sebagai terroris
naudzubillahimindzalilk
Yenni
Januari 25th, 2009 pukul 21:25
Wajar aja bro…lha media Indonesia kan bisanya cuma “ngekor” media asing. Lihat dulu dong siapa dibelakangnya…kita bakal ketawa melihat beritanya:)
@conservative muslim
He he…aku kok ragu Anda memang muslim:) Tapi jika Anda memang muslim, nampaknya Anda perlu diajari “cara membaca media” 🙂 Biar nggak pakai kacamata kuda kalo lagi baca koran….biar nggak “bego2” amat kalau sedang menganalisis fenomena…biar nggak terlalu gampang kalo mau dibohongi oleh segala sesuatu yang berbau Barat 🙂
Sorry, agak kasar. Tapi kayaknya perlu deh, sebab Anda juga kasar 🙂
Yenni
Januari 25th, 2009 pukul 21:28
@Indra EMC…
Salut…ternyata Anda saja bisa membedakan mana yang benar2 “salafy” dan mana yang sok “salafy” 🙂
Munadi,
Januari 27th, 2009 pukul 22:32
ana bingung, yg ini ngaku bener, yg itu juga ngaku bener,maklum baru tahap belajar,belum taw betul salafy n ikhwanulmuslimin.. tapi Alloh SWT Maha Mengetahui apa2 yg ada di hati kita..
tetap berjuang wahai saudaraku di palestine, hamas semangat!!
rendyadamf
Januari 29th, 2009 pukul 22:19
pokona mah..selama israel aya keneh,,moal aya rasa aman n damai..bakar protokol zionism,,bantai,,sesudah baca artikel ini gw jd kerja keras shalat shubuh n isya dmesjid,,karena israel nyerang palestina dwaktu shubuh juga hahaha
heri
Januari 30th, 2009 pukul 06:51
lama gak update ya 😀
gmn kbrnya ?
rq
Februari 1st, 2009 pukul 17:51
indra emc says,”yang gue sesalkan, orang yang mengatasnamakan “salafy ahlulsunnah” atau “wahhabiyah” dan sebagainya, justeru mengutuki Hamas sebagai terroris.”
naudzubillahimindzalilk
kacian antum…berkata tanpa berpijak dengan bukti dan tabayun yang jelas, sungguh kebencianmu terhadap salafy sudah sampai ke ubun2
wa Allahi..negara mana yang menghibahkan (gratis) hartanya untuk perjuangan HAMAS?
negara mana yang membantu memasok dokter dan peralatan perang untuk perjuangan rakyat Palestina?
negara mana yang selama ini peduli terhadap perjuangan Palestina?
negara mana yang memeberi tempat para pelarian dan perlindungan HAMAS?
negara mana yang dapat membantu membangun perekonomian dan pembangunan Palestina secara GRATIS?
al jawab : SAUDI AL AROBIYAH…Akhi !!
perjuangan tidak perlu di ekspos tidak perlu di mediakan tidak perlu di bayanat-kan tidak perlu di ‘ilanant-kan !!!…riya’ tau!!!…cukuplah Alloh yang tau
Kalo tidak ada Arab Saudi tidak akan mungkin HAMAS bisa menyalurkan bantuan sebesar 45 juta dollar US
ALLOHUYAHDIKUM…
rq
Februari 1st, 2009 pukul 18:06
untuk mba yenni…Allah berfirman,“ Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada yang berhak dengannya dan apabila kalian menghukumi diantara manusia, maka hukumilah dengan adil. Sesungguhnya Allah yang paling baik menasehati kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (An-Nisa: 5)
dan hadits Rasulullah
قالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di mata Allah berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, berada di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla. Yaitu mereka yang berbuat adil ketika menetapkan putusan hukum, dan adil terhadap pengikut dan rakyanya.” (HR. Muslim)
Sahih Muslim, Hadits ke 3406, Jilid 9, hal 349.
So..mba berbuatlah adil dalam memberikan komentar
dan tabayun dalam menyikapi suatu perkara
Fash ahlu ahladz dzikri inkuntum la ta’lamun…bertanyanya kepada orang yang lebih mengetahui (berilmu) kalo kamu tidak tau…
Barrokallahufiki….
Ibnu Abdul Muis
Februari 1st, 2009 pukul 23:00
@P’Heri,
Alhamdulillah ana sehat pak 🙂 Cuma memang lagi sibuk banget. Maklum jadwal order jadi terpaksa pending dulu postingan updatenya. Barakallahu fiik.
dd
Februari 2nd, 2009 pukul 00:42
ruwet juga ya mengahadapi perbedaan pandangan antara salafy dan ikhwan. jujur, saya senang mengikuti kajian2 salaf, kajian2 sungguh dalam dan luas dengan merujuk al quran, al hadits, maupun kitab2 rujukan lain semisal fathul bari. buat saya yang dengan latar belakang pendidikan agama yang minim dan waktu yang terbatas untuk belajar agama, kajian2 yang diadakan salaf sungguh membuka mata dan memberi pemahaman2 baru bagi saya dalam beragama. kajian tentang surga dan neraka sungguh berbekas. saya juga pernah dekat dengan lingkungan ikhwan, lebih dulu daripada saya mengenal salafy. dua2 manhaj membawa pengaruh besar bagi diri saya. dengan kedekatan (saya hanya merasa dekat, tidak sepenuhnya masuk kepada jemaah) terhadap dua manhaj saya mendapati kekurangan dan kelebihan masing2, sekali lagi itu dari kacamata awam saya. buat saya perdebatan semacam di forum ini dapat memperkaya kasanah pengetahuan muslim yang awam seperti saya, tapi saya tidak hendak menilai mana yang lebih benar. dalam beberapa hal saya setuju dengan salaf, dan dalam hal lain saya lebih sependapat dengan ikhwan. dan untuk perkara gaza sesuai konteks artikel di atas, saya lebih setuju dengan ikhwan untuk memberi dukungan nyata kepada palestina hatta dengan demonstrasi demi menggetarkan hati musuh2 kaum muslimin.
dd
Februari 2nd, 2009 pukul 01:05
maaf, saya tambahakan sedikit. dengan demonstrasi, zionis jadi tahu posisi umat islam di luar palestina, sehingga kaum zionis lebih berhati2 dalam bertindak terhadap palestina. jika sesuai pemahaman salafy, demostrasi itu sesuatu yang tidak patut, setidaknya pemerintah negeri2 muslim selaku pemimpin di negara masing2 hendaklah ikut bersuara. jika bicara saudi arabia, mungkin raja bisa bicara tentang sikap resmi kerajaan terhadap agresi israel terhadap saudara2 kita di palestina, jika demonstrasi dilarang di negeri tersebut dan kontribusi dana sumbngan juga tak patut diumumkan demi menghindri riya. seperti beberapa waktu lalu di Forum Ekonomi di Davos, PM Turki Erdogan menunjukkan pembelaannya terhadap palestina dan menyudutkan kebiadaban israel. sedang di indonesia, pemerintah RI telah resmi mengeluarkan statement mengutuk agresi Israel atas Gaza, sementara di grass root, muslim Indonesia banyak berdemonstrasi di berbagai kota di seluruh Indonesia.
dd
Februari 2nd, 2009 pukul 01:15
saya rasa tak ada salahnya jika pemimpin negara islam bersuara menentang agresi israel. jika pemimpin2 arab diam2 saja, maka dengan enteng, Shimon Perez seusai pertemuan Davos mengatakan bahwa ada sebagian negara2 di Timur Tengah yang justru berkeinginan membungkam HAMAS, jadi israel malah mendapat pembenaran atas aksinya. jika semua bersuara lantang dan satu nada, megutuk agresi israel, maka ucapan simon perez akan gugur dengan sendirinya. saya yakin simon peres tahu betul peta politik di timur tengah, adanya persaingan antara kekuatan2 politik di Timteng. buat saya pertentangan itu terefleksikan juga di forum ini, antara ikhwan dan salafy. maaf jika ada pendapat saya yang keliru, kata2 saya yang salah dan menyinggung…wallaahu ‘alam
Yenni
Februari 2nd, 2009 pukul 11:56
Lagi sibuk ya?
Pantesan belum ada posting baru 🙂
Met sibuk ya…saluut deh 🙂
Ibnu Abdul Muis
Februari 2nd, 2009 pukul 16:53
@bunda Yenni,
Ho’oh bu, bulan ini aja mo datang 2 suplier dari Denmark. Jadi harus nyiapin data2 dulu untuk bahan pembuatan kesepakatan.
Hmm… Andai saya pengusahanya mungkin saya tinggal pantau keberhasilan bawahan saya kale
nggak perlu jungkir balik kaya sekarang. Tapi semuanya wajib disyukuri hihihi 😆 *bengong mode On*