Ketika Ahli Tahdzir Picisan Bermanhaj Salafi ExtremeBerkelakar???…

 

Oleh : Ibn Abd Muis

Jangan aneh kalau tahdziran terhadap ulama, syuhada, mujahid, mujadid, ustadz, da’i atau muslim yang tidak berafiliasi ke Salafi mendapat predikat buruk. Dan mungkin kata-kata Ikhwanul Muslimin Ahlul Bid’ah yang Sesat, Kesesatan Hisbut Tahrir, Jama’ah Tabligh Beramal Tanpa Ilmu yang Sesat, Nahdathul Ulama Sesat dan Quburiyun de-el-el akhirnya menjadi kata-kata yang sudah tidak asing bahkan menjadi sangat biasa bagi sebagian orang.

Yang ini justru luar biasa banget!!!

Ceritanya beberapa minggu yang lalu seperti biasa aku coba browsing untuk mengambil manfaat akan ilmu dari siapapun termasuk website-website bermanhaj salafi. Dengan kata kunci ustadz salafi, mata aku berhenti pada satu blog yang melist nama ustadz-ustadz yang katanya bermanhaj salafi.

Setelah mengklik aku baca owner blog tersebut merinci beberapa nama ustadz kemudian meminta pengunjung blognya mengirimkan koment dengan menambah nama ustadz-ustadz salafi lainnya. Setelah beberapa koment aku tertegun dengan deretan nama ustadz yang dicoret dengan tanda delete. Coba lihat kutipan dibawah ini [mohon maaf bila ada kesalahan dalam mengutip : adm] dan perhatikan tanggapan pemilik blog dibawah ini!

 

Abu zulfan al cireboniy, dipada Maret 10th, 2008 pada 4.07 am Dikatakan:

63. Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas

64. Al Ustadz Abdul Hakim Abdat

65. Al Ustadz Abu Haidar as Sundawy

66. Al Ustadz Abu Qatadah

67. Al Ustadz Abu Humaid Arif Syarifudin, Lc

68. Al Ustadz Abu Saad, MA

69. Al Ustadz Kholid Syamhudi

70. Al Ustadz Abu Umar Basyir Al Maidani

71. Al Ustadz Aunur Rofiq Ghufron

72. Al Ustadz Abu Ihsan Al Maidani

73. Al Ustadz EM Syam, Lc (Padang)

74. Al Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin

75. Al Ustadz Yusuf Utsman Da’isa

Lainnya Inysa Alloh menyusul

Baarokalloohufik..

Tidak usah mengirim ustadz-ustadz itu lagi akhi Percuma. Kalaupun ustadz itu salafy sudah ana duluan yang mempublikasikan. Apalagi yang dari Medan itu. Ana yang lebih tahu, bukan?

 

 

Lucu ya bro? Pemilik blog ini setahu aku adalah Aktivis Baru Ghirah yang baru masuk ke salafi dan masih berstatus mahasiswa. Tapi seenaknya aja mendelete nama-nama ustadz yang sudah jelas-jelas lebih alim [baca berilmu] dibandingkan dirinya. Dan ngomong “Kalaupun ustadz itu salafy sudah ana duluan yang mempublikasikan.”

 

Ane yakin si Abu zulfan al cireboniy pasti jadi bingung?? 🙄 Bener-bener gendeng….  😳

MasyaAllah, thulabul ilmi [salafi ekstrim] picisan yang masih bau kencur saja sudah berani menjudge “ini ustadz salafi” atau “ini bukan ustadz salafi”, apa lagi ustadz-ustadznya. Harusnya diperjelas dong, “Ini ustadz salafi yamani” dan “Yang ini bukan ustadz salafi yamani”.

Dan yang bikin aku lebih kaget lagi [maklum bro, aku bukan orang salafi ekstrim soalnya :mrgreen: ] adalah ketika ada nama Ustadz Arifin Baderi, MA yang sempat aku publish article-articlenya dalam blog ini di sini, di sini dan di sini, juga diberikan tanda coret seperti di atas.

Mohamad Ramdan, di/pada Maret 3rd, 2008 pada 2:25 am Dikatakan:

61. Ustadz Muhammad Arifin Badri, MA (Ponorogo)

Abu Abdilah, di/pada Maret 3rd, 2008 pada 2:25 am Dikatakan:

Assalamu’alaikum…

Akhi, tolong no 61 itu dihapus saja.

[firanda abu abdul muhsin as sonronji, muhammad arifin badri,abdullah taslim, ali musrik, dkk adalah guru turotsi]

Atau komentar yang ini, 

 

Kang Ozzie, di/pada April 1st, 2008 pada 10:45 pm Dikatakan:

Ass wr wb
cmn mau menambahkan ustd salafi
1 ust yazid bin abdul qodir jawas
2 ust abdul hakim bin amir abdat
3 ust zaenal abidin
4 ust farid okhbah

yakin dengan mereka adalah para asatidz salafi
coba klik ini:
http://fakta.blogsome.com/2008/01/11/abdul-hakim-abdat-pakar-hadits-indonesia/

 

Nah kalo unggahan yang pertama didelete sama yang empunya blog sementara unggahan yang kedua disuruh sama temennya yang pastinya semanhaj [salafi extreme : adm], yang ketiga justru berkomentar, “yakin dengan mereka adalah asatidz salafi”

 

Sebagai orang yang gendeng dan penasaran untuk mencari kebenaran. Mulai dech coba cari informasi tentang nama ustadz-ustadz yang dicoret di atas.

Yang pertama ane coba cari tahu adalah Al-Ustadz Abdul Hakim Abdat. Tahu apa yang ane dapetin? Article berjudul BANGSA INDONESIA MEMILIKI PAKAR HADUITS?1 (Banggakah kita atau sebaliknya, prihatin?)”. Jangan Tanya isi selengkapnya apa, kalau di blog ane jika ada judul kontroversi yang sangat juelek tetapi isinya justru pelurusan yang bertolak belakang dengan judul. Sementara article ini, judulnya oke meski ada penambahan huruf ‘U’ dalam kata hadist tapi isinya justru tentang kejelekan atau kesalahan-kesalahan [menurut sangkaan salafi extreme] yang dilakukan oleh ustadz Abdul Hakim Abdat. Jangan aneh dech bro’ khan memang begitu manhaj mereka, dengan dalih metode al-jarh wa ta’dil yang dipaksakan, mulai dech mencari aib orang lain. Kasian ya bro’ ghibah kok di-halal-in :mrgreen:

Huhp… Dulu ustadz ini begitu dielu-elukan, tapi setelah ada tahdziran, wallahu’alam, pasti sebagian jama’ahnya mabur dari majelisnya.

Begitulah efek dari mulut berbisa manusia yang merasa paling sempurna keislamannya.

Nih, biar tambah wawasan, alasan kenapa dia ditahdzir adalah karena beliau dianggap telah terinfeksi virus Sururiyyah. Juga karena mencantumkan perkataan Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur’annya [yang menurut orang-orang salafi extreme berpemikiran Quthubiyah-takfiriyah—gila ya bro :mrgreen: ] dan mengutip perkataan Hamka dalam Al-Azhar I/282 [yang menurut anggapan mereka isi tafsirnya gado-gado 😈 ] didalam bukunya 25 Masalah Penting Dalam Islam, Abdul Hakim Abdat, Al-Anshor, hal.139 juga karena menjalin hubungan cukup erat dengan yayasan Al-Sofwa, L-Data, Al-Haramain, DDII dan rekannya dari kalangan Turatsi. Mending baca article sumbernya aja dech yang ini http://fakta.blogsome.com/2008/01/11/abdul-hakim-abdat-pakar-hadits-indonesia/ , nanti ente-ente paling malah makin lier karena ujung-ujungnya adalah karena ada hubungannya baik langsung maupun tidak langsung dengan Ikhwanul Muslimin. Cape kan bro!? 😦

Yang kedua Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, hal-hal yang menyebabkan beliau ditahdzir adalah karena hubungannya dengan DDII yang menjalin kerjasama dengan lembaga hizbi dunia seperti Rabithah Alam Islamy di Mekkah, al-Haiah Khairiyah al-Islamiyah Kuwait, Komite Koordinasi Amal Islamy—Organisasi Konferensi Islam Jeddah, International Islamic Council for Da’wah and Relief (IICDR) Kairo, Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah al-Alamiyah Jeddah, RISEAP Kuala Lumpur, Muassasah Da’wah Islamiyah Alamiyah Tripoli, Jemaat Islamy Pakistan, Amanah ‘Ammah li-Syuun al-Haramain Saudi Arabia, dan sebagainya. Juga karena bersahabat dengan Syuhada Bahri aktifis Partai Bulan Bintang. Lantas kenapa dengan DDII? 🙄 Mungkin salah satunya karena lembaga ini sempat mengundang Dr. Yusuf Qaradhawi yang notabenenya orang Ikhwanul Muslimin di tahun 1988 ke markasnya, masjid Al Furqan, Kramat Raya Jakarta. Untuk lebih jelasnya baca article sumbernya aja dech di http://fakta.blogsome.com/2007/04/02/antara-ddii-dan-yazid-jawas-bukan-sekedar-ngaji/ biar ente-ente tambah lier dan makin bingung untuk bisa mengerti pola pikir aneh para salafi extreme. [Subhanallah, ujung-ujungnya IM lagi-IM lagi]

Yang ketiga adalah Al-Ustadz Abu Ihsan Al-Maidany. Saat searching, kembali ane temukan judul article ABU IHSAN, USTADZ PARLENTE (PAMBOHONG) DARI MEDAN! (UPDATE 25/06/07) yang bersumber dari blog yang sama di http://fakta.blogsome.com/2007/06/22/abu-ihsan-ustadz-parlente-dari-medan/. Alasan kenapa dia ditahdzir adalah karena diduga menjual kehormatan diri dan manhajnya dengan menerjemahkan pujian terhadap Abdurrahman Abdul Khaliq [pimpinan Ihya’ut Turats yang diduga berpemahaman Ikhwaniyyah serta membela dan menyanjung tokoh besar Ikhwanul Muslimin Dr. Yusuf Al-Qaradhawi] dan cs hizbinya dalam buku yang diterjemahkan oleh At-Tibyan. [Gila lagi kan bro’! Lagi ujung-ujungnya Ihwanul Muslimin]

Yang keempat adalah Al-Ustadz Arifin Baderi. Yang ini ane nggak coba searching, cuma langsung berkesimpulan karena beliau diduga telah membela Ihya’ut Turats, khususnya dalam buku yang berjudul Bahtera Dakwah Salafiyah di Lautan Indonesia. Kenapa ditahdzir, coba lihat lagi penjelasan di atas, nggak jauh khan? Lagi-lagi Ikhwanul Muslimin.

Loch, lantas apa urusannya dengan ane? Terus apa juga hubungannya dengan judul “Ketika Ahli Tahdzir Picisan Bermanhaj Salafi Extreme Berkelakar”.

Ghini, sekarang ente-ente pada pikirin dech [kalo sudi], itu ustadz-ustadz yang didelete [baca : tahdzir] kan pastinya punya jama’ah banyak. Dengan dalih untuk menyelamatkan umat dari kesalahan bahkan mungkin kesesatan ajarannya, pada kabur dong sebagiannya dan nggak akan mau ngaji atau dengerin ceramah di majelisnya. Terus untuk orang-orang yang baru ngaji [baca mengenal manhaj salaf] jadi bingung dong. “Nih, jama’ah salafi gimana sich, ustadznya sendiri aja ditahdzir, apalagi ustadz yang lain yang bukan salafi??? 🙄  🙄 “

Gimana bisa ada logika, “Mendingan mereka berada dalam kemaksiatan daripada berada dalam kebid’ahan!”, padahal kebid’ahannya baru dalam persepsi mereka sendiri dan masih dipermasalahkan atau masih menjadi ikhtilaf oleh ulama-ulama lainnya. 🙄

Nah, ternyata kebingungan ini juga dikeluhkan oleh aktivisnya juga loch! Berikut salah satu komentar yang ane copas dari salah satu blog yang katanya bermanhaj salafi bernama lengkap Abu Salma Mohamad Fachrurozi—tadinya ane pikir dia sama dengan Abu Salma Al-Atsari tapi ternyata berbeda, dan anehnya manhajnya juga agak-agak beda 🙄 [bingung khan loch?? Tadinya ane juga bingung, tapi pas udah baca sebagian besar isi blog-blog mereka jadi tahu dech, tapi sayangnya Abu Salma Al-Atsari nggak tegas seperti salafi ekstrim lainnya, mungkin beliau salafi yang hanif kali ya? Tapi lier sendiri kali ya jadi bingung mau ghimana. 😳  Afwan ya ustadz abis antum nggak seperti pemilik blog adniku.wordpress sich.

Oh ya, kalau mau bukti coba aja ceck di blog-blog yang katanya salafi, pasti blognya Abu Salma nggak ada dech, tapi yang ada justru Aba Salma—hampir mirip khan? Dan kenapa nggak ada, penjelasannya tambah ribet, ngejelimet dan bikin kita tambah aneh sama salafi ekstrim yamani]. Aduh kebanyakan cing-cong dech ane. Ini koment keluhan yang dimaksud,

wahonot berkata, 23 Maret 2007 @ 4:11 am · Ubah

Afwan akhi, ana mau sedikit menambahkan tentang perselisihan ini. Sebenarnya ana juga cenderung kepada pendapat kepada jika nantinya menimbulkan bahaya maka mending tidak berhubungan dengan yayasan ini. Tapi yang jadi masalah adalah kenapa ikhwan yang lebih dekat dengan para asatidz yang dari Yaman terkesan menjauhi dan memberi cap jelek ikhwan atau ustadz yang notabene menggunakan dana tersebut . Ana sebenarnya ga mau terlalu jauh membahas masalah ini. Ana berharap kedua belah pihak bisa saling rukun dalam berdakwah mengajak kepada manhaj Salaf. ana pernah mengikuti bebrapa kajian ustadz yang berlawanan. Ana juga mendengar beberapa ustadz yang mengisi kajian dijogja yang masih kuliah di Madinah lebih cenderung untuk meninggalkan yayasan ini. akan tetapi sikap mereka terhadap para asatidz yang masih mengambil dana pada yayasan ini tidak serta merta mencela dan menjauhi mereka . Tapi tatkla mengikuti kajian ustadz yang “dari yaman” kok mencela ustadz yang masih berta’awun dengan para asatidz yang ambil dan. bahkan menyebut nama lagi. ana jadi bingung akh, kenapa harus terjadi seperti ini. bahkan teman ana sendiri yang baru mengaji waktu pulang langsung ditanya dan di beri semua makalah berhubungan dengan atturots padahal dia baru ngaji, belum diajari masalah aqidah, sekarang dia malah ga ngaji, main musik, cewek, ga tentu sholatnya. ana jadi bingung akh. bahkan sebagian ustadz yang ana belajar sama mereka juga membolehkan kita belajar kepada para ustadz dari yang ga ngambil dana. Yang ana herankan kenapa kita seperti ini. sudah sedikit tapi kita saling mencela dan menjauhi. Ana hanya bisa berdo’a semoga Alloh mengembalikan kejayaan kaum muslimin diatas manhaj Salaf.Afwan jika kurang berkenan. barokallohu fiikum

Waiyakum….Sebaiknya antum sibukkan belajar pada yang bermanfaat.
yang jelas antum harus tahu benar permasalahnnya, jangan menilai seorang ustadz hanya dengan prasangka. Ustadz-ustadz salafy yang ana kenal tidaklah mengambil suatu sikap kecuali menggunakan dalil atau argumentasi yang kuat, insya Allah kalau dah waktunya Antum akan tahu m siapa sebenarnya yang benar2 salafy. dalam perkara ini. Ini adalah ujian, sebagaimana artikel ana ini. Maka marilah kita hati-hati.
Adapun masalah orang yang tersesat kepada kemaksiatan karena diberi artikel ath-thurots itulah Qodar Allah, adapun yang mengasih juga karena mungkin dia belum banyak belajar atau yang lainnya hingga salah langkah. Semoga Allah menyatukan kaum msulimin terutama salafynya. amin

Lihat tulisan bold berwarna biru dan merah!? 🙄 Bingung khan loch? 🙄 Belum lagi tanggapan komentarnya yang melarang akhi wahonot untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang terjadi. Kalo bukan disuruh taklid apa coba? 🙄 Atau jangan-jangan alasan hanif007.wordpress yang akan menutup blognya juga karena kebingungan ini? Wallahu’alam, alasan si Yang Muda dan Beragama ini menutup blognya, bisa menimbulkan banyak interpretasi 😥  😥  😥 Coba dech lihat salah satu komentar diblognya yang berjudul 3 HARI LAGI, HANIF007 AKAN MATI! ini,

saptyawan, di/pada April 3rd, 2008 pada 9:34 pm Dikatakan:

Assalamu’alaikum.wr.wb
Saya adalah penikmat baru diblog ini. Sungguh secara pribadi sangat saya sayangkan bila blog ini akan hilang dari peredarannya.Memang hak saudara hanif untuk berbuat demikian,tetapi melihat saudara- saudara kita yang haus akan informasi islam yang sesungguhnya. sungguhlah tidak tepat dan tidak bertanggung-jawab bila blog ini ditutup untuk selamanya. Mungkin bila untuk sementara saya pribadi bisa menerimanya. Tolong pertimbangkan secara bijaksana,apapun alasannya bila manfaat yang bisa dipetik lebih banyak wajib hukumnya bila blog ini tetap terpelihara keberadaaanya.wassalam.

Wa’alaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh
Jazakumullahu khairan katsiira.
Mungkin, pergi jauh lebih baik bagi ana dalam keadaan seperti ini. Duhai, seandainya fitnah itu telah pergi…
Tapi, sungguh berat ujian itu kurasa kini
Bukan karena aku seorang pengecut yang ingin lari dari realita
Tapi, yang kutakutkan adalah dampak buruk fitnah itu bagi agamaku
Mengertilah, wahai sahabatku

Tetaplah jadi seorang pemuda yang beragama…

Lihat tulisan yang ane bold di atas. Padahal ane banyak mengambil manfaat dari blognya loch. Sekalipun ada beberapa temannya yang bermanhaj salafi ekstrim yamani, ane meyakini, dia seperti namanya adalah salafi yang hanif. Sayang ya…. 😥  😥   😥

Ya, sesuatu yang terorganisir, pasti akan jauh lebih baik dibandingkan yang tidak terorganisir. Biar jelas arahnya mau kemana, nggak masing-masing dan seenaknya aja. Prediksi ane, mungkin kedepan merekapun akan melakukan hal yang sama, demi bisa mengorganisir jama’ahnya biar lebih terarah dan solid seperti….. 😳

Loch..loch..loch… kok ane jadi kaya salafi ekstrim yang kerjanya nyari-nyari kesalahan ya? 😳

Maap-maap aja dech untuk semua pembaca blog ane. Wallahi, nggak ada maksud untuk nyari kesalahan, tapi karena ane selalu berusaha meneliti hal-hal yang menurut ane perlu diketahui. Dan hasilnya, kok malah ane berkesimpulan:

Kenapa dari ‘sebagian besar’ tahdziran orang-orang salafi ekstrim ujung-ujungnya selalu ke Ikhwanul Muslimin? Meski juga ke HT, JT, NU, Persis, Muhammadiyah, walau dengan persentase yang tidak sebesar IM?

Kenapa salafi yang menggunakan hadits iftiraq/perpecahan kemudian menyalahkan jama’ah di luar jama’ahnya sebagai sempalan dari Islam malah berpecah juga dan saling tahdzir mentahdzir?

Mungkinkah ini karena scenario global yang mengkhawatirkan cepatnya pertumbuhan Ikhwanul Muslimin di seluruh dunia? Sehingga dicarilah banyak cara agar umat Islam tidak bisa bersatu, mengadu domba antar mahzab, antar jama’ah, antar hizb, antar harakah. Kemudian masing-masing mahzab, jama’ah, hizb, dan harakah diadu domba lagi.

Mungkinkah fakta.blogsome yang banyak menampilkan article tentang kesalahan-kesalahan salafi di luar salafi ekstrim atau PKS Watch yang banyak menampilkan kekecewaan-kekecewaan terhadap PKS atau hti-hti.blogspot adalah salah satu corong intelligent pemecah-belah barisan jama’ah-jama’ah Islam?

Atau mungkin ane sendiri [sambil menunjuk hidung]?

Walah, nggak akh!!! Kok jadi ngelantur, ndasar ndableg! InsyaAllah, justru ane berharap semua jama’ah bisa bersatu, nggak usah pikirin bajunya apa, partainya apa, manhajnya apa, jama’ahnya apa, tapi lebih memprioritaskan kepada nasehat-menasehati dengan metode pendekatan hati. Metode pendekatan hati disini bukan berarti malah mendiamkan saudaranya yang sedang melakukan bid’ah atau kesesatan atau kekafiran. Tapi melakukan pendekatan dengan menjelaskan seperti kakak kepada adiknya, orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya. Penjelasan dengan cinta, kasih sayang dan hikmah. Kalau itu yang kita lakukan pasti yang melakukan kesalahan bakal ngerti dan nerima kok.

Tapi kalo kita masih saja nggak perduli dan justru lebih mendahulukan nafsu kita dengan tuduhan-tuduhan yang belum tentu benar. Lantas bilang, “Hey sesat! Ahlul Bid’ah! Kafir! Kuburiyun! Quthubiyyun! Sadar kamu!”.

Kemudian kepedean, ngomong, “Kan sudah diingatkan oleh ulama, karena dia tidak sadar makanya kita gunakan metode hajr dan jarh!”. Padahal ngomongnya cuma lewat buku, dan nggak pernah secara langsung bertatap muka, udah gitu dengan menggunakan kata-kata yang kasar pula! Dan nggak mau meneliti kesalahan yang dimaksud tanpa pernah mau membaca bukunya, atau kalaupun dibaca cuma untuk mencari-cari kesalahannya doang.

Kalo ini metodenya, ane cuma mau bilang “Udhah ujhan becekh ngghak adha ojekh bhanyak bhebhek laghi, aiiiiiihhh…. Jangan ghiila dhooooong….”, sambil meletakkan punggung tangan di kening. :mrgreen:

“Terserah dech….. Kalo itu mah masalah eloh kaleh bukan guweh……” ngeloyor pergi 😈

Wallahu musta’an.

Note: Mudah-mudahan link-link tautan yang dimaksud tidak didelete sama pemiliknya seperti kebiasaan lama salafi ekstrim yang suka mendelete bukti ketika dijadikan rujukan. Atau kalaupun benar-benar didelete minimal ane punya soft copynya untuk jaga-jaga kalau nanti dituduh pendusta karena tidak memberikan fakta.